Selasa, 12 Juni 2012

Basic Concept Subnetting


 
Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal. Juga menjadi momok bagi student atau instruktur yang sedang menyelesaikan kurikulum CCNA 1 program CNAP (Cisco Networking Academy Program). Untuk menjelaskan tentang subnetting, saya biasanya menggunakan beberapa ilustrasi dan analogi yang sudah kita kenal di sekitar kita. Artikel ini sengaja saya tulis untuk rekan-rekan yang sedang belajar jaringan, yang mempersiapkan diri mengikuti ujian CCNA, dan yang sedang mengikuti pelatihan CCNA 1.Setelah selesai membaca ini, silakan lanjutkan dengan artikel Penghitungan Subnetting, Siapa Takut?.
Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.
network

Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang memiliki previledge sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya. Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:

gang

Konsep seperti inilah sebenarnya konsep subnetting itu. Disatu sisi ingin mempermudah pengelolaan, misalnya suatu kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Disisi lain juga untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang. Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan) dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh BROADCAST ADDRESS (192.168.1.255), yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di network tersebut.

network

Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan adalah seperti gambar di bawah. Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.

subnet
Terus apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang yang saya tampilkan di awal bisa dipahami sebagai menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang). SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP
Address adalah sbb:




CLASS
OKTET PERTAMA
SUBNET MAS DEFAULT
PRIVATE ADDRESS
A
1-127
255.0.0.0
10.0.0.0-10.255.255.255
B
128-191
255.255.0.0
172.16.0.0-172.31.255.255
C
192-223
255.255.255.0
192.168.0.0-192.168.255.255
Setelah anda selesai membaca artikel ini, silakan lanjutkan dengan membaca artikel Penghitungan Subnetting, Siapa Takut?.
Penjelasan diatas saya ambil dari blognya Pak Romi Satria Wahono.

Studi Kasus :  Sebuah IP Adress dengan alamat 192.168.0.1/29 memiliki berapa jumlah Subnet, Host, Blok Subnet dan daftar IP dari setiap Blok.

Jawaban

IP Adress        = 192.168.0.1
Subnet Mask  = /27 (Prefix Length)
Subnet Mask  = 11111111.11111111.11111111.11100000 (Biner)
Subnet Mask  = 255.255.255.224 (Decimal)
Class                = C


A. Jumlah Subnet
            Rumus untuk menghitung Jumlah Subnet adalah  2x  dimana X adalah jumlah angka bineri 1 pada octet terakhir subnet mask, pada contoh diatas  jumlah angka bineri 1 pada okter terakhir adalah 3 (11111111.11111111.11111111.11100000)  

Jumlah Subnet = 2x
                           = 23
                                    = 8
               


B. Jumlah Host / Subnet
            Rumus untuk menghitung Jumlah Host/Subnet adalah  2y  dimana Y adalah jumlah angka bineri 0 pada octet terakhir subnet mask, pada contoh diatas  jumlah angka bineri 0 pada okter terakhir adalah 5(11111111.11111111.11111111.11100000)

Jumlah Host/Subnet  = 2y
                                                 = 25
                                                 = 32

C. Blok Subnet
            Untuk menghitung Blok Subnet rumusnya adalah 256 – Subnet Mask terakhir dalam Decimal.

Blok Subnet    = 256 – Subnet Mask terakhir dalam Decimal.
                        = 256 – 224
Blok Subnet    = 32
Blok Subnet    = 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, 224

Dari mana angka 256 di dapat? Angka tersebut di dapat dari jumlah maksimal dalam 1 oktet (tentu anda tau bahwa ip address terdiri dari 4 buah octet) 0 s/d 255 = 256
D. Daftar IP dari setiap blok subnet

Blok Subnet
192.168.0.0
192.168.0.32
192.168.0.64
192.168.0.96
192.168.0.128
192.168..0.160
192.168.0.192
192.168.0.224
Host Awal
192.168.0.1
192.168.0.33
192.168.0.65
192.168.0.97
192.168.0.129
192.168.0.161
192.168.0.193
192.168.0.225
Host Akhir
192.168.0.30
192.168.0.62
192.168.0.94
192.168.0.126
192.168.0.158
192.168.0.190
192.168.0.222
192.168.0.254
Broadcast
192.168.0.31
192.168.0.63
192.168.0.95
192.168.0.127
192.168.0.159
192.168.0.191
192.168.0.223
192.168.0.255


Jadi, jika terdapat 2 buah ip address yaitu A = 192.168.0.30 dengan subnet mask 255.255.255.224 dan B = 192.168.0.62 dengan netmask 255.255.255.224 apakah bisa saling berhubungan? Tentu saja tidak. Tetapi jika terdapat IP address  C = 192.168.0.5 dengan subnet mask 255.255.255.224 apakah computer A dan C bisa saling terhubung? Tentu saja bisa. Ini karna A dan C masih dalam 1 blok subnet sedangkan A dan B berbeda Blok Subnet

ping





















Subnet Mask Cheat Sheet


Class IP
Subnet Netmask (Decimal)
Subnet Mask (Biner)
Prefix Length
Block Subnet
Total Hosts
Class A
255.0.0.0
11111111.00000000.00000000.00000000
/8
256
16777214
255.128.0.0
11111111.10000000.00000000.00000000
/9
128
8388606
255.192.0.0
11111111.11000000.00000000.00000000
/10
64
4194302
255.224.0.0
11111111.11100000.00000000.00000000
/11
32
2097150
255.240.0.0
11111111.11110000.00000000.00000000
/12
16
1048574
255.248.0.0
11111111.11111000.00000000.00000000
/13
8
524286
255.252.0.0
11111111.11111100.00000000.00000000
/14
4
262142
255.254.0.0
11111111.11111110.00000000.00000000
/15
2
131070
Class B
255.255.0.0
11111111.11111111.00000000.00000000
/16
256
65534
255.255.128.0
11111111.11111111.10000000.00000000
/17
128
32766
255.255.192.0
11111111.11111111.11000000.00000000
/18
64
1632
255.255.224.0
11111111.11111111.11100000.00000000
/19
32
8190
255.255.240.0
11111111.11111111.11110000.00000000
/20
16
4094
255.255.248.0
11111111.11111111.11111000.00000000
/21
8
2046
255.255.252.0
11111111.11111111.11111100.00000000
/22
4
1022
255.255.254.0
11111111.11111111.11111110.00000000
/23
2
510
Class C
255.255.255.0
11111111.11111111.11111111.00000000
/24
256
254
255.255.255.128
11111111.11111111.11111111.10000000
/25
128
126
255.255.255.192
11111111.11111111.11111111.11000000
/26
64
62
255.255.255.224
11111111.11111111.11111111.11100000
/27
32
30
255.255.255.240
11111111.11111111.11111111.11110000
/28
16
14
255.255.255.248
11111111.11111111.11111111.11111000
/29
8
6
255.255.255.252
11111111.11111111.11111111.11111100
/30
4
2



Referensi ;







Tidak ada komentar:

Posting Komentar